Sabtu, 01 Juni 2013

konsep diri Dian Husada


Pengertian Konsep Diri

Konsep DiriSalah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan adalah Konsep Diri. Pada kali ini saya akan menjabarkan bagaimana pentingnya konsep diri dalam kehidupan. Sebelumnya apa sih konsep diri itu? Jenis-jenis Konsep Diri itu apa saja?
Konsep diri (self consept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Para ahli psikologi kepribadian berusaha menjelaskan sifat dan fungsi dari konsep diri, sehingga terdapat beberapa pengertian.
Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.


Perasaan individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki. Padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu memandang kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang sulit untuk diselesaikan.
Sebaliknya pandangan positif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan seseorang individu memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang mudah untuk diselesaikan. Konsep diri terbentuk dan dapat berubah karena interaksi dengan lingkungannya.

Pengertian Konsep Diri

Beberapa ahli merumuskan definisi konsep diri, menurut Burns (1993:vi) konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan orang-orang lain berpendapat, mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita inginkan. Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri individu (Mulyana, 2000:7).
Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa konsep diri yang dimiliki individu dapat diketahui lewat informasi, pendapat, penilaian atau evaliasi dari orang lain mengenai dirinya. Individu akan mengetahui dirinya cantik, pandai, atau ramah jika ada informasi dari orang lain mengenai dirinya.
Sebaliknya individu tidak tahu bagaimana ia dihadapkan orang lain tanpa ada informasi atau masukan dari lingkungan maupun orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari secara tidak langsung individu telah menilai dirinya sendiri. Penilaian terhadap diri sendiri itu meliputi watak dirinya, orang lain dapat menghargai dirinya atau tidak, dirinya termasuk orang yang berpenampilan menarik, cantik atau tidak.
Seperti yang dikemukakan Hurlock (1990:58) memberikan pengertian tentang konsep diri sebagai gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya. Konsep diri ini merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki individu tentang mereka sendiri yang meliputi karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi dan prestasi.
Menurut William D. Brooks bahwa pengertian konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita (Rakhmat, 2005:105). Sedangkan Centi (1993:9) mengemukakan konsep diri (self-concept) tidak lain tidak bukan adalah gagasan tentang diri sendiri, konsep diri terdiri dari bagaimana kita melihat diri sendiri sebagai pribadi, bagaimana kita merasa tentang diri sendiri, dan bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana kita harapkan.
Konsep dirididefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang, perasaan dan pemikiran individu terhadap dirinya yang meliputi kemampuan, karakter, maupun sikap yang dimiliki individu (Rini, 2002:http:/www.e-psikologi.com/dewa/160502.htm).
Konsep diri merupakan penentu sikap individu dalam bertingkah laku, artinya apabila individu cenderung berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan atau dorongan yang akan membuat individu menuju kesuksesan. Sebaliknya jika individu berpikir akan gagal, maka hal ini sama saja mempersiapkan kegagalan bagi dirinya.
Dari beberapa pendapat dari para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian konsep diri adalah cara pandang secara menyeluruh tentang dirinya, yang meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami, kondisi fisik dirinya maupun lingkungan terdekatnya.

Pengertian konsep diri



Read more: Pengertian Konsep Diri 

model KDM 1 Dian Husada

 3       MODEL-MODEL KDM

            A. Abraham Maslow
     Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi lima kategori kebutuhan dasar, yakni sebagai berikut :
1)      Kebutuhan Fisiologis (Physiologic Needs)
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Seorang yang beberapa kebutuhannya tidak terpenuhi secara umum akan melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu.
Misalnya, seorang yang kekurangan makanan, keselamatan, dan cinta biasanya akan mencari makanan terlebih dahulu daripada mencari cinta.
Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk bertahan hidup. Manusia memiliki delapan macam kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi urin dan fekal, kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan temperatur, serta kebutuhan seksual. Penting untuk mempertahankan kebutuhan tersebut guna kelangsungan umat manusia.
2)      Kebutuhan Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Security Needs)
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang dimaksud adalah keselamatan dan rasa aman dari berbagai aspek, baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan infeksi, bebas dari rasa takut dan cemas, serta bebas dari ancaman keselamatan dan psikologi pada pengalaman yang baru atau tidak dikenal.

3)      Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki, dan Dimiliki (Love and Belonging Needs)
Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang, perasaan dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangatan, persahabatan, serta mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok dan lingkungan sosialnya.
4)      Kebutuhan Harga Diri (Self Esteen Need)
Kebutuhan ini meliputi perasaan tidak bergantung pada orang lain, kompeten, serta penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
5)      Kebutuhan Aktualisasi Diri (Need for Self Actualization)
Kebutuhan ini meliputi kemampuan untuk dapat mengenal diri dengan baik (mengenal dan memahami potensi diri), belajar memenuhi kebutuhan sendiri – sendiri, tidak emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif, serta mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan sebagainya.

Dengan mengetahui konsep kebutuhan dasar menurut Maslow, kita perlu memahami bahwa :
þ  Manusia senantiasa berkembang, sehingga dapat mencapai potensi diri yang maksimal.
þ  Kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak akan terpenuhi dengan baik sampai kebutuhan di bawahnya terpenuhi.
þ  Jika kebutuhan dasar pada tiap tingkatan tidak terpenuhi, pada akhirnya akan muncul sesuatu kondisi patologis.
þ  Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan setiap kebutuhan tersebut dimodifikasi sesuai dengan budaya masing.
þ  Setiap orang memenuhi kebutuhan dasarnya menurut prioritas.
þ  Walaupu kebutuhan pada umumnya harus dipenuhi, tetapi beberapa kebutuhan sifatnya dapat ditunda.
þ  Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menyebabkan ketidakseimbangan homeostasis. Lebih lanjut kondisi ini dapat menimbulkan penyakit.
þ  Kebutuhan dapat menyebabkan seseorang berpikir dan bergerak memenuhinya. Ini disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari faktor eksternal dan internal.
þ  Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan sehingga dapat berespon melalui berbagai cara.
þ  Kebutuhan dasar sifatnya saling berkaitan, beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan lainnya.

Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan Harga Diri
Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki dan Dimiliki
Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan fisiologis

Untuk beralih ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi, kebutuhan dasar di bawahny harus terpenuhi dulu. Artinya, terdapat sesuatu jenjang kebutuhan yang “lebih penting” yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain dipenuhi. Sebagai contoh, jika kebutuhan fisiologis seseorang seperti makan, cairan, istirahat, dan lain sebagainya belum terpenuhi, tidak mungkin baginya untuk memenuhi kebutuhan harga diri atau aktualisasi diri dengan mengabaikan kebutuhan yang pertama.

B. Virginia Henderson
Teori keperawatan  Virginia Handerson (Hammer dan Henderson, 1955) mengcangkup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Handerson (1964) mendefinisikan keperawatan sebagai :
Membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki kon-stribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya. dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan , kemauan, dan pengetahuan yang di butuhkan . dan hal ini dilakukan dengan cara membantu mendapatkan kembali kemadiriannya secepat mungkin.
                        Kebutuhan berikut ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar henderson , memberikan kerangka kerja dalam melakukan asuhan keperawatan (Henderson, 1966):
1.      Bernapas secara normal
2.      Makan dan minum cukup
3.      Eliminasi
4.      Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki
5.      Istirahat dan tidur
6.      Memilih cara berpakian ; berpakian dan melepas pakian
7.      Mempertahankan  temperatur  tubuh  dalam rentang normal
8.      Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
9.      Menghindari bahaya dari lingkungan
10.  Berkomukasi dengan orang lain
11.  Beribadah menurut keyakinan
12.  Bekerja yang menjajikan prestasi
13.  Bermain dan berpatisipasi  dalam bentuk rekreasi
14.  Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingintahuan yang mengacu pada perkembangan dan kesehatan normal

C. Watson
Filosofi Watson tentang asuhan keperawatan (1979,1985,1988) berupaya untuk mendifinisikan hasil dari aktivitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan ( Watson 1979;marriner-Tomey,1994). Tindakan keperawatan mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan kesehatan serta pencegahan terjadinya penyakit.
                        Model Watson meliputi proses asuhan keperawatan, pemberian bantuan bagi klien dalam mencapai atau mempertahankan kesehatan atau mencapai kematian yang damai. Intervensi keperawatan  berkaitan dengan proses keperawatan manusia. Perawatan manusia membutuhkan perawat yang memahami perilaku dan respon manusia terhadap masalah  kesehatan yang aktual ataupun yang potensial, kebutuhan manusia dan bagaimana merespon terhadap orang lain dan memahami kekurangan  dan kelebihan klien dan keuarganya , sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri. Selain itu perawat memberikan kenyamanan  dan perhatian serta empati pada klien dan keluargannya. Asuhan keperwatan tergambar pada seluruh faktor-faktor yang digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien ( Watson, 1987).

D. King
Manusia merupakan individu reaktifan yang dapat bereaksi terhadap situasi, orang dan objek tertentu. Sebagai makhluk yang berorientasi pada waktu, manusia tidak terlepas dari kejadian masa lalu dan masa sekarang yang akan berpengaruh terhadap masa depannya. Sebagai makhluk sosial, manusia hidup bersamaorang lain dan berinteraksi satu sama lain. Berdasarkan hal tersebut, kebutuhan dasar manusiadi bagi menjadi tigayaitu.
1.      Kebutuhan akan informasi kesehatan
2.      Kebutuhan akan pencegahan penyakit
3.      Kebutuhan akan perawat ketika sakit.
E. Martha E. Rogers
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh serta memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Manusia selalu berinteraksi dengan limgkungan dan memengaruhi satu sama lain. Dalam proses kehidupannya, manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikannya masing- masing. Dengan kata lain, setiap individu berbeda satu dengan yang lain. Konsep Martha E. Rogers ini di kenal dengan konsep manusia  manusia sebagai unit.
F.  Jhonson
Jhonson mengungkap pandangannya dengan menggunakan pendekatan sistem perilaku. Dalam pendekatan ini, individu di pandang sebagai sistem prilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilita, baik dalam lingkungan internalmaupun eksternal. Individu juga memiliki keinginan untuk mengatur dan menyesuaikan dirinya terhadap pengaruh yang timbul.
G. Sister Calista Roy
                        Menurut Roy, manusia sebagai individu dapat meningkatkan kesehatannya dengan mempertahankan perilaku yang adaptif dan mengubah perilaku maladaptif. Sebagai makhluk biopsikososial, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk mencapai keseimbangn atau homeostasis, manusia harus beradaptasu dengan perubahan yang terjadi. Adaptasi tersebut dilakukan dengan stimulasi fokal, stimulasi konstektual dan stimulasi residual. Dalam proses penyesuaian diri, individu harung meningkatkan energinya agar mampu mencapai tujuan berupa kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi serta keunggulan. Dengan demikian, individu memiliki tujuan untuk meningkatkan respon adaptif. Karenanya, Roy secara ringkas berpendapat bahwa individu sebagai makhluk biopsikososio-spiritual yang merupakan satu kesatuan yang utuh, memiliki mekanisme untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi melalui interaksi yang dilakukan terhadap perubahan lingkungan tersebut.

2.4       KARAKTERISTIK SESEORANG YANG KEBUTUHAN DASARNYA TERPENUHI
                        Manusia dan kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang. Jika seseorang sudah bisa memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan merasa puas dan akan menikmati kesejahteraan serta bebas untuk berkembang menuju potensi kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya, jika proses pemenuhan kebutuhan itu terganggu, akan timbul suatu kondisi patologis. Dalam konteks homeostasi, suatu persoalan atau masalah dapat dirumuskan sebagai hal yang menghalangi terpenuhinya kebutuhan, dan kondisi tersebut lebih lanjut dapat mengancam homeostasis fisiologis maupun psikologis seseorang.

2.5 PENERAPAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA DALAM PRAKTEK KEMANUSIAN.
Pengetahuan tentang kebutuhan manusia dapat membantu perawat dalam berbagai hal ; pertama, membantu perawat memahami dirinya sendiri mereka dapat mencapai kebutuhan personal diluar situasi klien. Kedua, dengan memahami kebutuhan manusia perawat dapat memahami perilaku orang lain dengan lebih baik. Ketiga, pengetahuan tentang kebutuhan dasar dapat memberikan kerangka kerja untuk diaplikasikan dalam proses keperawatan pada tingkat individu dan keluarga. Keempat, perawat dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang kebutuhan manusia untuk mengurangi stress. Kelima, perawat dapat mengunakan pengetahuan kebutuhan manusia untuk membantu seseorang untuk tumbuh dan berkembang.




BABIII
PENUTUP


3.1       Kesimpulan
                        Pengetahuan tentang kebutuhan manusia dapat membantu perawat dalam berbagai hal. Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat  memberikan perawatan.
                        Manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya dalam motivasinya memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis,keamanan,kasih sayang,harga diri dan aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap komponen system. Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam perilakunya untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat kepuasan klien.
Beberapa ahli mengemukakan teori tentang model kebutuhan dasar manusia seperti Abraham Maslow, Virginia Henderson, Watson, King, Martha E. Rogers, Johnson, Sister Calista Roy.
Manusia dan kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang. Jika seseorang sudah bisa memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan merasa puas dan akan menikmati kesejahteraan serta bebas untuk berkembang menuju potensi kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya, jika proses pemenuhan kebutuhan itu terganggu, akan timbul suatu kondisi patologis.

3.2       SARAN
                        Mempelajari tentang kebutuhan dasar manusia sangat penting untuk diterapkan dalam praktik keperawatan. Sebagai perawat, kita harus mengetahui kebutuhan dasar dari pasien, karena ini merupakan hal yang mendasar yang harus dipenuhi. Kita juga seharusnya bisa memprioritas kebutuhan yang mana harus dipenuhi terlebih dahulu disamping kebutuhan – kebutuhan dasar lainnya.


DAFTAR PUSTAKA

ü   Alimul,aziz.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:Salemba Medika.
ü   Perry,potter.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan vol.1.Jakarta:EGC.       
ü   Tarwoto.2006.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.Jakarta:Salemba  Medika.
ü   Iqbal Mubarak, Wahit.2007.Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:EGC.

Senin, 27 Mei 2013

KDM 1


Kebutuhan Dasar Manusia (KDM)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarki. Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter dan Patricia, 1997). Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia (KDM) yang dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan. Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar daripada kebutuhan lainnya. Oleh karana itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya. Kebutuhan dasar manusia seperti makan ,air, keamanan dan cinta merupakan hal yang penting bagi manusia. Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia tersebut dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia dalam mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia kesehatan. walaupun setiap orang mempunyai sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiap orang mempunyai kebutuhan dasar manusia yang sama. Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat-sakit.
Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan  perawat untuk memahami hunbungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan. Menurut teori ini,  beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih dari pada kebutuhan lainnya; oleh karena itu, beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan  yang lain. Misalnya, orang yang lapar akan lebih mencari makanan daripada melakukan aktivitas untuk meningkatkan harga diri.




1.2.         Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian KDM ?
2.      Apakah hal hal yang mendasari pemahaman tentang KDM ?
3.      Apa saja model model KDM ?
4.      Apakah karakteristik seseorang yang kebutuhan dasarnya terpenuhi ?
5.      Bagaimana penerapan KDM dalam praktik keperawatan ?

1.3.         Tujuan
1.      Mengetahui pengertian KDM.
2.      Mengetahui hal-hal yang mendasari pemahaman tentang KDM.
3.      Mengetahui model-model KDM.
4.      Mengetahui kerakteristik seseorang yang kebutuhan dasanya terpenuhi.
5.      Mengetahui penerapan KDM dalam praktik keperawatan.

 BAB II
PEMBAHASAN


2.1       PENGERTIAN KDM
            Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat  memberikan perawatan.
Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan prioritas. Tingkatan yang paling dasar, atau yang pertama meliputi kebutuhan fisiologis seperti: udara, air dan makanan. Tingkatan yang kedua meliputi kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang melibatkan keamanan fisik dan psikologis. Tingkatan yang ketiga mencakup kebutuhan cinta dan rasa memiliki, termasuk persahabatan, hubungan sosial dan cinta seksual. Tingkatan yang keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga diri, yang melibatkan percaya diri, merasa berguna, penerimaan dan kepuasan diri. Tingkatan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri.
            Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan orang  yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi manusia.

2.2       HAL-HAL YANG MENDASARI PEMAHAMAN KDM
                        Manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya dalam motivasinya memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis,keamanan,kasih sayang,harga diri dan aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap komponen system. Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam perilakunya untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat kepuasan klien.
                        Dasar kebutuhan manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusia bias mempertahankan hidupnya. Peran perawat yang utama adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia dan tercapainya suatu kepuasan bagi diri sendiri serta kliennya, meskipun dalam kenyataannya dapat memenuhi salah satu dari kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan system dalam individu (biologis, intelektual, emosional, social, spiritual, ekonomi, lingkungan, patologi dan psikopatologi).
                        Hal ini menggambarkan suatu bagian di mana penerapan proses keperawatan selalu difokuskan pada kebutuhan individu yang unik dan sebagai suatu bagian integral dari keluarga dan masyarakat. Keseimbangan antar kebutuhan tersebut menjadi tanggungjawab dari setiap orang. Misalnya tanggung jawab orangtua terhadap anaknya, demikian juga tanggung jawab perawat untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar klien. Peran tersebut dapat dilaksanakan secara optimal melalui pendekatan proses keperawatan. 
           
2.3       MODEL-MODEL KDM

            A. Abraham Maslow
     Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi lima kategori kebutuhan dasar, yakni sebagai berikut :
1)      Kebutuhan Fisiologis (Physiologic Needs)
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Seorang yang beberapa kebutuhannya tidak terpenuhi secara umum akan melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu.
Misalnya, seorang yang kekurangan makanan, keselamatan, dan cinta biasanya akan mencari makanan terlebih dahulu daripada mencari cinta.
Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk bertahan hidup. Manusia memiliki delapan macam kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi urin dan fekal, kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan temperatur, serta kebutuhan seksual. Penting untuk mempertahankan kebutuhan tersebut guna kelangsungan umat manusia.
2)      Kebutuhan Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Security Needs)
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang dimaksud adalah keselamatan dan rasa aman dari berbagai aspek, baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan infeksi, bebas dari rasa takut dan cemas, serta bebas dari ancaman keselamatan dan psikologi pada pengalaman yang baru atau tidak dikenal.

3)      Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki, dan Dimiliki (Love and Belonging Needs)
Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang, perasaan dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangatan, persahabatan, serta mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok dan lingkungan sosialnya.
4)      Kebutuhan Harga Diri (Self Esteen Need)
Kebutuhan ini meliputi perasaan tidak bergantung pada orang lain, kompeten, serta penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
5)      Kebutuhan Aktualisasi Diri (Need for Self Actualization)
Kebutuhan ini meliputi kemampuan untuk dapat mengenal diri dengan baik (mengenal dan memahami potensi diri), belajar memenuhi kebutuhan sendiri – sendiri, tidak emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif, serta mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan sebagainya.

Dengan mengetahui konsep kebutuhan dasar menurut Maslow, kita perlu memahami bahwa :
þ  Manusia senantiasa berkembang, sehingga dapat mencapai potensi diri yang maksimal.
þ  Kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak akan terpenuhi dengan baik sampai kebutuhan di bawahnya terpenuhi.
þ  Jika kebutuhan dasar pada tiap tingkatan tidak terpenuhi, pada akhirnya akan muncul sesuatu kondisi patologis.
þ  Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan setiap kebutuhan tersebut dimodifikasi sesuai dengan budaya masing.
þ  Setiap orang memenuhi kebutuhan dasarnya menurut prioritas.
þ  Walaupu kebutuhan pada umumnya harus dipenuhi, tetapi beberapa kebutuhan sifatnya dapat ditunda.
þ  Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menyebabkan ketidakseimbangan homeostasis. Lebih lanjut kondisi ini dapat menimbulkan penyakit.
þ  Kebutuhan dapat menyebabkan seseorang berpikir dan bergerak memenuhinya. Ini disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari faktor eksternal dan internal.
þ  Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan sehingga dapat berespon melalui berbagai cara.
þ  Kebutuhan dasar sifatnya saling berkaitan, beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan lainnya.

Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan Harga Diri
Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki dan Dimiliki
Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan fisiologis

Untuk beralih ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi, kebutuhan dasar di bawahny harus terpenuhi dulu. Artinya, terdapat sesuatu jenjang kebutuhan yang “lebih penting” yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain dipenuhi. Sebagai contoh, jika kebutuhan fisiologis seseorang seperti makan, cairan, istirahat, dan lain sebagainya belum terpenuhi, tidak mungkin baginya untuk memenuhi kebutuhan harga diri atau aktualisasi diri dengan mengabaikan kebutuhan yang pertama.

B. Virginia Henderson
Teori keperawatan  Virginia Handerson (Hammer dan Henderson, 1955) mengcangkup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Handerson (1964) mendefinisikan keperawatan sebagai :
Membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki kon-stribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya. dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan , kemauan, dan pengetahuan yang di butuhkan . dan hal ini dilakukan dengan cara membantu mendapatkan kembali kemadiriannya secepat mungkin.
                        Kebutuhan berikut ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar henderson , memberikan kerangka kerja dalam melakukan asuhan keperawatan (Henderson, 1966):
1.      Bernapas secara normal
2.      Makan dan minum cukup
3.      Eliminasi
4.      Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki
5.      Istirahat dan tidur
6.      Memilih cara berpakian ; berpakian dan melepas pakian
7.      Mempertahankan  temperatur  tubuh  dalam rentang normal
8.      Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
9.      Menghindari bahaya dari lingkungan
10.  Berkomukasi dengan orang lain
11.  Beribadah menurut keyakinan
12.  Bekerja yang menjajikan prestasi
13.  Bermain dan berpatisipasi  dalam bentuk rekreasi
14.  Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingintahuan yang mengacu pada perkembangan dan kesehatan normal

C. Watson
Filosofi Watson tentang asuhan keperawatan (1979,1985,1988) berupaya untuk mendifinisikan hasil dari aktivitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan ( Watson 1979;marriner-Tomey,1994). Tindakan keperawatan mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan kesehatan serta pencegahan terjadinya penyakit.
                        Model Watson meliputi proses asuhan keperawatan, pemberian bantuan bagi klien dalam mencapai atau mempertahankan kesehatan atau mencapai kematian yang damai. Intervensi keperawatan  berkaitan dengan proses keperawatan manusia. Perawatan manusia membutuhkan perawat yang memahami perilaku dan respon manusia terhadap masalah  kesehatan yang aktual ataupun yang potensial, kebutuhan manusia dan bagaimana merespon terhadap orang lain dan memahami kekurangan  dan kelebihan klien dan keuarganya , sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri. Selain itu perawat memberikan kenyamanan  dan perhatian serta empati pada klien dan keluargannya. Asuhan keperwatan tergambar pada seluruh faktor-faktor yang digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien ( Watson, 1987).

D. King
Manusia merupakan individu reaktifan yang dapat bereaksi terhadap situasi, orang dan objek tertentu. Sebagai makhluk yang berorientasi pada waktu, manusia tidak terlepas dari kejadian masa lalu dan masa sekarang yang akan berpengaruh terhadap masa depannya. Sebagai makhluk sosial, manusia hidup bersamaorang lain dan berinteraksi satu sama lain. Berdasarkan hal tersebut, kebutuhan dasar manusiadi bagi menjadi tigayaitu.
1.      Kebutuhan akan informasi kesehatan
2.      Kebutuhan akan pencegahan penyakit
3.      Kebutuhan akan perawat ketika sakit.
E. Martha E. Rogers
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh serta memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Manusia selalu berinteraksi dengan limgkungan dan memengaruhi satu sama lain. Dalam proses kehidupannya, manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikannya masing- masing. Dengan kata lain, setiap individu berbeda satu dengan yang lain. Konsep Martha E. Rogers ini di kenal dengan konsep manusia  manusia sebagai unit.
F.  Jhonson
Jhonson mengungkap pandangannya dengan menggunakan pendekatan sistem perilaku. Dalam pendekatan ini, individu di pandang sebagai sistem prilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilita, baik dalam lingkungan internalmaupun eksternal. Individu juga memiliki keinginan untuk mengatur dan menyesuaikan dirinya terhadap pengaruh yang timbul.
G. Sister Calista Roy
                        Menurut Roy, manusia sebagai individu dapat meningkatkan kesehatannya dengan mempertahankan perilaku yang adaptif dan mengubah perilaku maladaptif. Sebagai makhluk biopsikososial, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk mencapai keseimbangn atau homeostasis, manusia harus beradaptasu dengan perubahan yang terjadi. Adaptasi tersebut dilakukan dengan stimulasi fokal, stimulasi konstektual dan stimulasi residual. Dalam proses penyesuaian diri, individu harung meningkatkan energinya agar mampu mencapai tujuan berupa kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi serta keunggulan. Dengan demikian, individu memiliki tujuan untuk meningkatkan respon adaptif. Karenanya, Roy secara ringkas berpendapat bahwa individu sebagai makhluk biopsikososio-spiritual yang merupakan satu kesatuan yang utuh, memiliki mekanisme untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi melalui interaksi yang dilakukan terhadap perubahan lingkungan tersebut.

2.4       KARAKTERISTIK SESEORANG YANG KEBUTUHAN DASARNYA TERPENUHI
                        Manusia dan kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang. Jika seseorang sudah bisa memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan merasa puas dan akan menikmati kesejahteraan serta bebas untuk berkembang menuju potensi kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya, jika proses pemenuhan kebutuhan itu terganggu, akan timbul suatu kondisi patologis. Dalam konteks homeostasi, suatu persoalan atau masalah dapat dirumuskan sebagai hal yang menghalangi terpenuhinya kebutuhan, dan kondisi tersebut lebih lanjut dapat mengancam homeostasis fisiologis maupun psikologis seseorang.

2.5 PENERAPAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA DALAM PRAKTEK KEMANUSIAN.
Pengetahuan tentang kebutuhan manusia dapat membantu perawat dalam berbagai hal ; pertama, membantu perawat memahami dirinya sendiri mereka dapat mencapai kebutuhan personal diluar situasi klien. Kedua, dengan memahami kebutuhan manusia perawat dapat memahami perilaku orang lain dengan lebih baik. Ketiga, pengetahuan tentang kebutuhan dasar dapat memberikan kerangka kerja untuk diaplikasikan dalam proses keperawatan pada tingkat individu dan keluarga. Keempat, perawat dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang kebutuhan manusia untuk mengurangi stress. Kelima, perawat dapat mengunakan pengetahuan kebutuhan manusia untuk membantu seseorang untuk tumbuh dan berkembang.




BABIII
PENUTUP


3.1       Kesimpulan
                        Pengetahuan tentang kebutuhan manusia dapat membantu perawat dalam berbagai hal. Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat  memberikan perawatan.
                        Manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya dalam motivasinya memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis,keamanan,kasih sayang,harga diri dan aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap komponen system. Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam perilakunya untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat kepuasan klien.
Beberapa ahli mengemukakan teori tentang model kebutuhan dasar manusia seperti Abraham Maslow, Virginia Henderson, Watson, King, Martha E. Rogers, Johnson, Sister Calista Roy.
Manusia dan kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang. Jika seseorang sudah bisa memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan merasa puas dan akan menikmati kesejahteraan serta bebas untuk berkembang menuju potensi kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya, jika proses pemenuhan kebutuhan itu terganggu, akan timbul suatu kondisi patologis.

3.2       SARAN
                        Mempelajari tentang kebutuhan dasar manusia sangat penting untuk diterapkan dalam praktik keperawatan. Sebagai perawat, kita harus mengetahui kebutuhan dasar dari pasien, karena ini merupakan hal yang mendasar yang harus dipenuhi. Kita juga seharusnya bisa memprioritas kebutuhan yang mana harus dipenuhi terlebih dahulu disamping kebutuhan – kebutuhan dasar lainnya.


DAFTAR PUSTAKA

ü   Alimul,aziz.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:Salemba Medika.
ü   Perry,potter.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan vol.1.Jakarta:EGC.       
ü   Tarwoto.2006.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.Jakarta:Salemba  Medika.
ü   Iqbal Mubarak, Wahit.2007.Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:EGC.